![]() |
| all about Puput |
Puput…
Dalam tulisan-tulisanku sebelumnya kerap aku sebutkan nama
itu. Kamu pasti bertanya siapa Puput? Seperti apa dia? Seberapa dekatnya aku
sampai setiap kisahku selalu ada namanya. Siapa Puput, fotonya sudah banyak aku
post di tulisanku, tapi orang seperti apa Puput, kali ini aku akan membahasnya.
Untuk fisik aku katakan dia KECE, itu cukup mewakilinya. Tapi
untuk sifat dan sikapnya, aku bocorkan sedikit kata mutiaranya yang cukup
mengintrepresentasikan dirinya.
Jangan bingung antara kepribadian dan sikap saya. Kepribadian saya adalah diri saya, sikap saya tergantung kepada siapa diri anda. --Dwita Putri--
Kata mutiaranya menggambarkan dirinya, pribadi yang akan
bersikap seperti apa dia disikapi, akan memberi seperti yang diterima, tidak
pernah berharap banyak dari orang lain sebelum dia melakukan apa yang dia
harapkan. Aku tidak akan menulis tentang hobi dan kebiasaannya, karena jika
kamu tahu kamu akan mengatakan “oh no!” sembari menutup mulutmu, atau bahkan
hidungmu jika bertemu. Kenapa? Karena kebiasaan buruknya sedari dulu adalah
jarang mandi, sangat jarang. Terkecuali dibutuhkan! Upss, maaf Put tadi aku
bilang tidak akan membahas kebiasaanmu! Hehehe
Pernah sekali bertanya kenapa dia tidak suka mandi? Dia
menjawab.
“Aku kan hemat, hemat air dan hemat sabun, hehehe.” Alasan
unik, padahal air bukan barang mahal untuk tempatnya saat ini, bahkan sabunnya
pun cukup sabun batang yang di jual di toko kelontong.
Tetapi meski begitu, dia bukan orang yang dekil dan bau.
Seberapa lama dia tidak mandi, tak akan ada bau busuk yang tercium darinya,
bahkan kamu tidak akan menyadari bahwa dia belum mandi selama satu minggu. Dia
juga bukan orang yang amburadul, bahkan boleh dibilang dia cukup rapi. Dia itu
unik. Terkadang diantara kami aku menemukan kesamaan, kami sama-sama teman yang
menyayangi teman, teman yang menjadikan paling berharga. Tingkat kepeduliannya
sangat tinggi, dia tak akan diam jika tahu temannya bersedih, temannya
bermasalah, temannya menderita, dengan cara semampunya dia akan mencarikan
jalan keluar.
Sebagai teman dia juga akan menerima pendapat dan saran
temannya, dia tidak semena-mena sebagai pengemudi dalam sebuah pertemanan.
Pernah suatu hari dia mengalami kisah asmara dengans seseorang bernama Dedy,
perawakan Dedy hampir mirip dengan almarhum Olga Syahputra komedian yang
disukai Puput. Dan karena itulah Puput memilih menerima cinta Dedy, karena
kemiripannya dengan Olga. Unik, sekali lagi unik. Karena keadaan mereka menjalani
Long Distance Relationship (LDR), hubungan jarak jauh dengan Dedy yang di
Surabaya dan Puput di Jakarta. Tetapi dengan kisah asmaranya, Puput tidak
seperti kebanyakan perempuan muda lainnya yang akan merasa dunia hanya milik
mereka berdua dan yang lain ngotrak. Puput tetaplah Puput apa adanya, tidak
seluruh waktunya dia curahkan untuk kekasihnya saja, dia bisa melakukan apapun
yang dapat dia lakukan. Kekasihnya tanpa kabar dia tak akan meronta, cukup acuh
tak acuh.
Sampai akhirnya aku menemukan sebuah status Facebook adik
kelasku sewaktu di pesantren dulu, dari beberapa komentar yang di dalamnya
mengundang kecurigaanku sehingga aku menghubungi salah satu komentatornya dan
bertanya tentang apa yang terjadi. Darinya aku mendapatkan kenyataan bahwa Dedy
sedang menjalin hubungan dengan temannya, bahkan temannya tersebut sudah tahu
bahwa Dedy tengah berpacaran dengan Puput yang merupakan kakak kelasnya. Betapa
marahnya aku! Mendidihlah darah di seluruh badanku, bagaimana tidak teman yang
aku sayangi dibohongi dengan sedemikian rupa. Untuk itu aku menghubungi Puput
dan mececarnya dengan beberapa pertanyaan. Apa kamu sangat mencintai Dedy?
Seberapa jauh hubunganmu dengannya? Apa kamu sanggup putus dengannya?
Pertanyaan-pertanyaan itu cukup membuatnya bingung di pagi
hari dia bangun tidur, kebingunannya tersirat dari pertanyaan balik yang
diajukannya padaku, “Ada apa Kak Wardah ini?” kemudian aku memintanya “mau
tidak mau sekarang kamu harus putus”. Itu kalimat paksaku untuknya, aku tidak
sanggup mendapati bahwa temanku diselingkuhi. karenanya aku memaksanya putus
hubungan dengan pacarnya.
"kenapa kak?” tanyanya kembali mendengar aku memintanya
putus. Aku jelaskan penemuan-penemuanku yang kutelusuri di Facebook. Aku
mengatakan bahwa belum terlambat jika dia putus sekarang. Puput tidak terkejut
dan sedih, marah tentu saja. Ini karena sebuah penghianatan, karena itu aku
mengusulkan pada Puput untuk menempuh cara menggantung agar Dedylah yang sakit.
Sejak pagi itu Puput memblokir Dedy dari pertemanan Facebooknya, tidak
mengangkat panggilannya, tidak membalas pesannya. Tentu saja tidak mudah! Dedy
tidak tinggal diam, dia meng-hack Facebook Puput dan emailnya. Karena itu aku
membuatkan Puput email dan akun Facebook yang baru, dengan membuatnya memulai
semuanya dari yang baru.
Tidak cukup di situ, berulang kali Dedy membuat akun dengan
berbagai nama yang merujuk pada Puput, membuat status-status nyeleneh dan
menjatuhkan Puput. Tapi aku dan Puput juga mengantisipasi dengan mengirim pesan
pada kawan-kawan kami bahwa akun itu akun palsu. Tidak terasa keputusan Puput
yang mau mengikuti saranku membuat kita berjuang bersama demi menjauhkannya
dari Dedy. Padahal jika itu kamu belum tentu akan melakukan seperti yang aku
lakukan, meski beberapa ada yang akan setuju dengan tindakanku.
Dan kamu akan bertanya sedekat apa Puput denganku? Puput
adalah:
![]() |
| Teman baik yang aku ajak bergaya |
![]() |
| Teman nonton |
![]() |
| Teman selfie |
![]() |
| Teman foto di studio |
| Teman karaoke |
| teman kuliner |
![]() |
| teman jalan-jalan |
![]() |
| teman liburan |
![]() |
| teman wisata |
![]() |
| teman objek lensaku |
| teman hunting foto |
Aku dengan Puput berteman sedari pesantren dulu. Kehidupan
pesantren itu sobat, sungguh luar biasa. Kita dijauhkan dari keluarga dengan
menemukan keluarga yang baru, yaitu teman. Teman bagi santri adalah hal
terpenting dalam menjalani kehidupan pesantren. Layaknya aku dan Puput,
pertemanan itu terjalin bagaikan persaudaraan. Di mana sakitnya menjadi
sakitku, lukanya menjadi lukaku, sedihnya menjadi sedihku, marahnya menjadi
marahku, meski bahagianya kadang bukan bahagiaku. Dari tahun 2003 sampai 2009 aku
dan puput bersama, hampir 24 jam dalam sehari kami lalui dalam kebersamaan,
tidak hanya aku dan Puput saja. Ada juga lainnya yang terkumpul dalam sebuah
ikatan teman seangkatan, dan angkatan kami disebut Dyrance Avel’s. Persaudaraan
di pesantren tumbuh secara alami karena kesamaan tujuan kami, yaitu wisuda di
tahun yang sama.
Setelah wisuda pun kami tidak lantas berpisah, ada masa
kuberpetualang dengannya, bergerliya mencoba hal-hal baru, bahkan tak jarang
kami tidak berbekal uang. Suatu hari Puput mengajakku pergi ke Jakarta, sebab
setelah menyelesaikan pengabdian pasca wisuda dari pesantren Puput akan kembali
ke Pontianak tempat asalnya. Namun nyatanya Puput jatuh cinta dengan Ibu Kota
dan memilih untuk melanjutkan study S1-nya di salah satu Universitas di
Jakarta. Begitupun aku.
Kisah kami pun berlanjut, namun pertemanan tidak selalu mudah
dan indah, ada kalanya merasa kesal dan kecewa, saling merasa dikhianati, salah
paham dan arti, saling memendam dan dendam. Begitupun aku dan Puput. Ada saat
aku didiamkan olehnya, atau aku yang sangat kecewa padanya, dan ada pula saling
adu kata kasar lewat pesan. Hanya saja semua benci, semua kesalahan jika sudah
dipertemukan semua menjadi hilang bagai debu yang tertiup angin. Tawa dan
cerita penuh canda akan terulang kembali, bergosip dan saling mencurahkan isi
hati menghapus semua kemarahan diantara kami.
Itulah teman, begitulah berteman. Tidak hanya denganku, Puput
dekat dengan semua teman-teman yang dia punya. Kenal dengannya dan berbagi
bersamanya akan menemukan sisi-sisi unik yang membuat kamu tidak akan pernah
menolak menjadi temannya. Melihat cara dia menjalani hidup semua terasa ringan,
dan santai. Bahkan tak akan ada yang tahu bahwa Puput mempunyai beban. Baik aku
atau kamu yang mengenalnya tidak akan pernah tahu seberapa berat beban yang dia
miliki.









Melalui blig ini aq yg sahabatnya dari orok baru tau klo puput sempat punya kekasih. Hahaha
BalasHapusTapi apa yg dtuliskan disini benar2 menjabarkan itu puput yg aq kenal juga.
��
Salam kenal buat temannya temanku. Puput emang pandai menyimpan. Makanya kalo bukan kita yg ngorek gak bakal tau. Hahaha...
Hapusowh dian.... ngape kee macam itu "baru tau" owh no... sebab aku sering tinggal jauh dr pontianak jadi tak sempet berbagi kisah wkkwkw
BalasHapuscuma hitungan bulanan yak bah. tak sampe 5 jari kwkw
k' warrrrrrrrrr...
BalasHapusada satu lgi yg sangat Fenomenal, kebiasaanxa dya, klo Jaga malam Bulisah, Jerukxa alm. Ust Imam suka Ilangggggggggg, hahahhaaaaaa''''''''''''''
Kalo yg itu aku juga punya dosa yang sama hawa. Akibat resep mie 🍜 intans pedas dengan perasan jambu pontianak-sebutku,adalah hoby baru yg ditawari puput. Dan rasanya luar biasa. Sampai Jakarta demi memburu jeruk itu aku diajak puput makan bakso A-fung. Bakso yg untuk pertama kalinya tidak bbulat seperti bola. Melainkan pipih seperti spon bedak. Aahh... Masih banyak cerita tentang puput.
HapusSory maksudnya jeruk 🍊. Itu typo. Hhehe
HapusKak chawa, ini rahasia kita (sang penjaga malam) yang misinya mau menjaga seluruh daerah, termasuk pohon jeruk (milik alm ust. imam) agara selalu tumbuh subur dan berbuah :D #kangen eh.
Hapuskangen diboncengin kak chawa pake sepeda (yg hampir nyungsep ke sungai gangga) hahaha
kak wardah,
BalasHapusBakso gepeng pontianak tiada duanya,
#jadi ngiler
tak usah cemas, di surabaya bakso afung juga sudah ada
jika kau rindu rasanya,silahkan mampir sejenak dan cicipi rasa rindunya